Bekasi, 9 Maret 2023 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Sekolah Menengah Atas (SMA) Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah melakukan evaluasi atas pelaksanaan program Duta SMA. Duta SMA merupakan merupakan program yang diinisiasi oleh Direktorat SMA sejak tahun 2022 dengan tujuan untuk menjaring peserta didik jenjang SMA yang memiliki karakter Pelajar Pancasila, mampu menjadi pemangku kepentingan dan role model sebaya dalam bidang pendidikan, serta memiliki tiga core value yaitu Sinergi, Mandiri,dan Aktif.

Hingga saat ini, telah terpilih 66 orang duta SMA di seluruh Indonesia. Sejak tahun lalu, para Duta SMA telah membuat rencana program dan kegiatan untuk dilakukan di sekolah dan sekitarnya sebagai upaya dalam menyosialisasikan informasi dan kebijakan yang diperoleh dari Direktorat SMA Kemendikbudristek. Untuk itu, Direktorat SMA melakukan evaluasi atas program yang telah dilakukan oleh para Duta SMA di setiap provinsi.

Ketua Pokja Publikasi, Komunikasi, dan Advokasi Kebijakan pada Direktorat SMA, Juandanilsyah menyampaikan bahwa Duta SMA yang telah terbentuk di tahun 2022 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait. “Keberadaan para duta SMA ini bisa menjadi role model dan inspirasi bagi teman-teman semua untuk berkarya baik dalam bidang akademik maupun non-akademik”, ujar Juandanilsyah di Bekasi, Kamis (9/3).

Kegiatan evaluasi Duta SMA dilakukan selama tiga hari mulai tanggal 9-11 Maret 2023 dan dihadiri oleh 64 Duta SMA dari seluruh wilayah Indonesia. Selama kegiatan, Duta SMA diberikan pembekalan materi untuk meningkatkan kompetensi seperti strategi komunikasi dan kehumasan dalam digital soft skill di media sosial. Rusli Nasrullah sebagai narasumber menyampaikan bahwa ada tiga hal yang harus dipahami dalam menggunakan media sosial bagi para Duta SMA yaitu digital safety, media ethical, dan personal branding.

“Semua skill itu harius dimiliki dalam menggunakan media sosial agar dapat kreatif dan bijak menggunakan media sosial,” tutur lelaki yang akrab disapa Kang Arul.

Sementara itu, Zahra Aulia Permata, Duta SMA dari Provinsi Sumatra Selatan merasa senang dengan adanya kegiatan evaluasi ini. “Saya merasa senang karena dari evaluasi ini kami juga melaporkan kegiatan apa saja yang telah dilakukan enam bulan yang lalu sejak jadi Duta SMA. Dari laporan tersebut semoga kami juga mendapat umpan balik dan masukan apa yang harus dilakukan supaya lebih baik lagi,” ujar Zahra.

Senada dengan Zahra, Vania Winola Febriyanti, siswi kelas XI SMAN 6 Surabaya antusias menjadi Duta SMA. Sejak setahun menjadi Duta SMA, ia mendapatkan pengalaman berharga. “Ini sangat asyik terlebih saya sebagai konten kreator sehingga saya bisa saling berbagi cerita untuk konten dan menyebarkan kebaikan melalui media sosial tersebut,” ungkap Vania.

Pada kesempatan yang sama, Hernani Kilkoda, guru Matematika SMAN 1 Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara mengapresiasi program Duta SMA karena memberikan dampak baik bagi siswa di sekolahnya. Dikatakan Nani, Duta SMA yang terpilih di Ternate sangat aktif menyosialisasikan program Kemendikbudristek. “Dari situ para siswa menjadi lebih paham informasi tentang jenjang SMA, sehingga mereka juga ingin sekali menjadi Duta SMA,” ujar Nani.

Salah satu pendamping Duta SMA dari Provinsi D.I. Yogyakarta, Widayatun mendukung program Duta SMA. Ia berharap agar pemilihan Duta SMA rutin diadakan setiap tahun dan semakin banyak pengetahuan yang diberikan agar dapat mengimbaskan kepada teman sebaya di provinsi masing-masing. “Program ini sangat bagus, semoga bisa lebih banyak lagi Duta SMA dari setiap provinsi sehingga pengimbasan lebih luas jangkauannya,” pungkas Widayatun.