[caption id="attachment_10775" align="aligncenter" width="300"] Sesditjen Dikdasmen, Thamrin Kasman (keempat dari kiri), mengabadikan Kunjungan pada Hari Pertama Siswa Masuk Sekolah bersama guru dan siswa Sekolah Dasar Yogyakarta.[/caption]
Yogyakarta (Dikdasmen): Hari ini, Senin, 18 Juli 2016, merupakan Hari Pertama Masuk Sekolah. Mengingat Hari Pertama Masuk Sekolah merupakan peristiwa penting bagi siswa, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Sesditjen Dikdasmen), Thamrin Kasman, melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di D.I. Yogyakarta. Ada 5 sekolah yang dikunjungi, yaitu SD Model Sleman, SDN Seloharjo Ngaglik, SDN Percobaan 3 Pakem, SMPN 4 Pakem, dan SMAN 2 Ngaglik.
Menurut Thamrin Kasman, ada empat tujuan dari kunjungan di hari pertama sekolah. Pertama, bertemu dengan orangtua/keluarga siswa, dan memastikan ada jalinan komunikasi yang harmonis antara keluarga siswa dengan pihak sekolah. Kedua, memberikan arahan bahwa selama masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) tidak ada perpeloncoan. Ketiga, memastikan sekolah melaksanakan Program Penumbuhan Budi Pekerti, dengan cara memberi contoh perilaku yang baik kepada siswa; dan keempat, tidak ada istilah menitipkan, karena tanggungjawab mendidik anak tidak hanya ada di sekolah, namun juga tugas orangtua.
“Melalui pertemuan ini, saya berharap ada komunikasi yang baik antara pihak sekolah dengan orangtua/keluarga siswa, sehingga pendidikan siswa menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Thamrin di SD Model Sleman, Yogyakarta, Senin (18/7). Pada kunjungan yang dimulai pada pukul 07.00 WIB itu, Thamrin didampingi Kepala Seksi Evaluasi Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Agus Salim, dan Kepala LPMP D.I. Yogyakarta, Subyantoro, beserta Kasi dan Kasubag Umum LPMP D.I. Yogyakarta.
Kunjungan berikutnya, Thamrin dan rombongan menuju ke SD Seloharjo Ngaglik, SMPN 4 Pakem, dan SMA Negeri 2 Ngaglik. Menerima kunjungan tersebut, kepala sekolah SMPN 4 Pakem, merasa senang. “Saya senang sekali kedatangan tamu dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, serta kepala LPMP Yogyakarta, yang berkenan berdialog dengan orangtua dan siswa,” ujarnya
Kemudian, Thamrin melanjutkan kunjungan ke SDN Percobaan 3 Pakem. Ada banyak orangtua di sekolah ini. Nampak di antara mereka berdialog dengan beberapa guru. Satu di antara orangtua itu adalah Leny Setyaningsih, orangtua Altafiansyah, siswa kelas 5 SDN Percobaan 3 Pakem. Menurut Leny, kegiatan mengantar anak di hari pertama masuk sekolah merupakan wahana yang mempererat kedekatan orangtua dengan anak. Selain itu, orang tua menjadi tahu kondisi sekolah.
“Saya bisa tahu kondisi sekolah sekaligus memasrahkan anak, agar anak selamat,” ujar Leny di halaman SD Percobaan 3 Pakem. Kegiatan mengantar anak pada hari pertama masuk sekolah juga dilakukan Dyah, orangtua Alan, siswa kelas 5 SD Percobaan 3.
Dari kunjungan ke beberapa sekolah tersebut, ada tiga pendapat orang tua yang menarik. Pertama, orang tua bisa memahami pentingnya peran keluarga untuk memberikan pendidikan dan menanamkan budi pekeri sejak dini kepada anak-anaknya. Kedua, keluarga dan masyarakat perlu aktif berkomunikasi dengan sekolah dan memberikan saran, masukan, gagasan kepada sekolah. Ketiga, orang tua bersedia memberikan sumbangan ketika program kerja sekolah sudah diyakini bagus namun keuangan sekolah tidak mencukupi.
Sementara itu, Sudaryatun, Kepala Sekolah SDN Percobaan 3 Pakem merasa senang menerima kunjungan Sesditjen Dikdasmen, karena bisa bertukar pendapat tentang cita-cita menjadikan sekolahnya sebagai SD Percontohan Berbudaya Mutu, dan merasakan perubahan yang positif pada sikap orangtua murid seiring himbauan Mendikbud Anies Baswedan tentang kegiatan mengantar anak di hari pertama masuk sekolah.
“Luar biasa,” ujar Sudaryatun yang ternyata alumni SDN Percobaan 3.*