Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Pandemi Menjadi Perhatian Pemerintah

Nov 4, 2021

Dalam upaya mengejar ketertinggalan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akibat pandemi Covid-19, Kemendikbudristek melakukan akselerasi dengan 3 aksi bergerak bersama. Yaitu mengawal perkembangan, keterampilan, dan literasi dasar. Tiga hal ini harus terus dikawal secara berkesinambungan di sekolah maupun di rumah.

”Ini adalah wujud kerjasama yang dilakukan antara pemerintah, guru, satuan pendidikan, orang tua/keluarga, dan juga para mitra lainnya. Untuk memastikan stimulasi dan perkembangan anak usia dini tidak lagi terinterupsi oleh pandemi yang belum usai sampai saat ini,” ujar Franka Makarim, istri Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Hal itu ia sampaikan dalam webinar Taklimat Media Hari Inspirasi Oase Kabinet Indonesia Maju Bergerak Bersama Menuju PAUD Berkualitas yang dilaksanakan Rabu, 3 November 2021.

Franka melanjutkan, hal praktis pertama yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah membudayakan membaca buku kepada anak-anak karena akan menjadi dasar yang sangat kuat bagi kemampuan literasi mereka di waktu yang akan datang. Yang kedua, antara orang tua, pakar-pakar dan mitra-mitra lainnya harus bisa bekerja sama dengan guru sekolah, untuk menguatkan kegiatan pembelajaran di satuan PAUD.

“Misalnya dengan memberikan masukan atau umpan balik terhadap program pembelajaran di sekolah serta kegiatan bermain yang bermanfaat di rumah. Untuk membantu memperkaya alat pelajaran edukatif kita bisa membuat sendiri di rumah. Dan hal praktis terakhir adalah kita mau menambah akses bacaan lebih banyak lagi yang dapat mudah diakses oleh para orangtua dan anak,” tuturnya.

Terkait persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di jenjang PAUD, Franka mengatakan PAUD dari seluruh Indonesia sudah melakukan rapat kerja secara nasional pada tanggal 30 Oktober 2021.

Intervensi yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD, sehingga satuan PAUD mempunyai keleluasaan yang lebih besar untuk menyelenggarakan PTM terbatas. Ini merupakan kebijakan untuk mendukung PAUD serta memberikan layanan terbaik pada peserta didik. Diharapkan pemerintah daerah juga ikut membantu agar tersedia operasional sekolah yang lebih baik lagi.

“Pemerintah juga melalui Direktorat PAUD memberikan bantuan program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada 4.400 satuan PAUD di seluruh Indonesia. Bantuam ini untuk mendukung kesiapan fasilitas pangan, air bersih dan sabun cuci tangan dalam rangka menyambut PTM terbatas,” kata Franka.

Sementara itu, Eny Yakut Cholil Quomas, istri Menteri Agama Yakut Cholil Quomas menuturkan, dampak pandemi bagi anak usia dini adalah intensitas stimulasinya menjadi menurun. Kemudian perkembangan anak-anak pun menjadi tidak maksimal dan dapat mempengaruhi kesiapan mereka untuk bersekolah.

Oleh karena itu kombinasi antara PTM terbatas dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan cara terbaik untuk menanggulangi resiko berkurangnya kesempatan belajar. Sekaligus untuk mempercepat pemulihan PAUD berkualitas. PAUD membutuhkan pemenuhan layanan esensial yang mencakup kesehatan, sosialisasi protokol kesehatan, gizi serta perlindungan, pengasuhan dan kesejahteraan anak.

Eny melanjutkan, pelaksanaan pendidikan anak usia dini di bawah Kementrian Agama dinakaman Road to Aksal (RA). Pada prinsipnya proses pengembangan pembelajaran di RA sama seperti di PAUD pada umumnya yakni pengembangan praktikum pembelajaran. Mencakup nilai agama dan moral, motorik, ranah kognitif, penguatan bahasa, kecerdasan sosial dan emosional, dan pendidikan seni.

“Lembaga RA binaan Kemenag cukup banyak di seluruh Indonesia sengan jumlah siswa sebanyak 1.319.926 orang. Jumlah gurunya sebanyak 101.790 orang, dengan guru non PNS mendominasi yaitu 89.646 orang. Jadi memang lebih banyak guru non PNS dibandingkan guru PNS,” kata Eny.

Di Kemenag, semua RA belum berstatus negeri dan semua RA didirikan atas swadaya masyarakat atau yayasan. Ini merupakan tantangan untuk semua pihak. Sejauh ini masyarakat semakin positif dan percaya putra-putrinya dititipkan ke RA karena dilihat dari pendidikan karakter yang baik, kebiasaan yang diajarkan juga bagus.

“Hal ini yang menjadi daya tarik bagi masyarakat. Upaya menanamkan akhlak yang baik di RA sesuai tuntunan agama menjadi daya tarik orang tua dan siswa,” katanya. (*)

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, diantaranya adalah merumuskan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.