Inspiratif! Ini Kisah Nur Alif Ramadhan yang Berprestasi di Bidang Animasi dari Sejak Bangku Sekolah

Apr 6, 2022

Fokus kebijakan pemerintah saat ini bertumpu pada pembangunan sumber daya manusia, arah kebijakan ini diambil sebagai upaya memaksimalkan pemanfaatan investasi infrastruktur dan juga bonus demografi saat ini.

Dalam upaya tersebut itulah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen mencanangkan pembangunan karakter profil Pelajar Pancasila, sebagai komitmen untuk mendukung visi misi pembangunan sumber daya manusia di bidang pendidikan.

Profil pelajar Pancasila sendiri memiliki enam ciri utama yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Salah satu ciri dari profil pelajar Pancasila ini telah tergambar jelas dari sosok Nur Alif Ramadhan Content Creator Dalang Pelo. Alif yang sudah membangun kreatifitasya di bidang seni dari sejak dini ini, sangat mewakili untuk profil mandiri dan kreatif yang tercantum dalam 6 profil Pelajar Pancasila.

Bagi pengguna aktif sosial media, siapa yang tidak tahu dengan animasi Dalang Pelo yang sangat popular di sosial media Instagram. Ternyata salah satu sosok creator di balik kesuksesan Dalang Pelo adalah Nur Alif Ramadhan yang mengisi suara karakter Acil.

Karakter Acil sendiri adalah tokoh utama dari animasi Dalang Pelo, dimana sosoknya digambarkan dengan memakai topi berjamur. Alif Ramadhan ternyata tidak hanya sebagai pengisi suaranya saja, melainkan ia juga yang menciptakan karakter Acil.

Pada saat diundang oleh Tim Podcast Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Nur Alif Ramadhan bercerita awal mula menciptakan Dalang Pelo, dari sejak bangku SMK karena ‘iseng’ untuk memenuhi kebutuhan tugas sekolah, dan kebetulan pada waktu sekolah Alif mengambil jurusan animasi.

“Awalnya cuman buat tugas sekolah atau buat latihan-latihan untuk ujian nanti, tapi lama-lama storyboard animasi yang aku buat jadi menumpuk. Terus kemudian saat sosial media lagi naik banget aku mulai membuat sosial media, terus kepikiran kenapa nggak ditaruh aja storyboard animasi aku di sosial media dalam bentuk video,” tuturnya menceritakan (25/03/22).

Awalnya Alif tidak menaruh ekspektasi tinggi dengan karyanya yang disimpan di sosial media, Alif mengaku karyanya hanya ingin dilihat oleh teman-teman dekatnya saja di sosial media. Namun ternyata diluar ekspektasi Alif, beberapa minggu kemudian followers baru pun mulai berdatangan.

“Ada 1 sampai 2 orang gitu yang mulai nge-follow dan mereka tuh selalu nunggu ada video baru dari aku. Aku jadi mikir wah ternyata ada orang yang menyukai karyaku. Dari situ akhirnya aku terusin sampai aku punya jadwal update-nya sendiri,” ujar pria yang dikenal dengan sapaan Acil ini.

Alif melanjutkan, seiring berjalannya waktu beriringan dengan tumbuhnya sosial media miliknya tersebut, ia pun mulai menambahkan beberapa karakter lain seperti Leri, Om Gepeng, Monyet Kane, dimana sebelumnya karakter animasi milik Alif hanya diisi oleh karakter Acil sebagai tokoh utama. Nama Acil sendiri diambil karena Alif terinspirasi dari julukan teman-temannya.

“Mungkin karena orangnya kecil dari situ aku membuat karakter Acil berdasarkan dari nama panggilan. Untuk cerita video animasinya sendiri menceritakan keseharian aku di sekolah, karena Dalang Pelo mulai banyak peminatnya aku pun akhirnya menambahkan karakter lain,” imbuhnya.

Alif melanjutkan nama Dalang Pelo untuk konten animasinya sendiri memiliki makna, pelo artinya aneh, jadi yang dimaksud dengan Dalang Pelo adalah seorang dalang yang memainkan beberapa peran dan membuat cerita yang aneh.

“Jadi artinya adalah aku memerankan empat karakter di animasi Dalang Pelo dan suka membuat cerita-cerita yang aneh,” kata Pria yang hobi menggambar dari sejak kecil ini.

Menjadi content creator dengan followers lebih dari 3 juta tentu saja tidak mudah. Karena Alif harus membagi waktu antara belajar, membuat konten, dan kehidupan sehari-harinya sebagai remaja. Alif mengaku pembagian waktu saat ia masih di SMK terbilang mudah, karena waktu itu ia hanya fokus belajar di SMK dan sisanya bermain. Disela-sela waktu bermain itulah Alif gunakan untuk membuat konten baik di jam istirahat atau jam kosong kelas.

“Biasanya di sekolah SMK ada lab khusus animasi atau yang ada komputernya, nah itu aku gunakan untuk membuat animasi, dari situ aku mulai membagi waktu. Tetapi membagi waktu di masa aku yang sekarang itu beda, bisa dibilang jauh lebih sulit. Kehidupan aku dibagi-bagi lagi, misalnya ada main sama teman-teman, kuliah, atau mengerjakan tugas. Bagi aku hal tersebut cukup rumit. Benar-benar ada jadwalnya sendiri, misalnya Senin sampai Rabu membuat animasi, malamnya ada jadwal meeting sama tim, kemudian ada jadwal main di hari Sabtu dan Minggu. Jadwal tersebut harus diatur agar sesuai dengan apa yang sudah dijadwalkan. Misalnya target di minggu ini harus selesai yang mana terlebih dahulu, tugas mana yang harus selesai,” kata Alif menjelaskan.

Setiap konten pasti memiliki kesulitannya masing-masing, begitu juga yang dihadapi Alif ketika ia harus membuat konten Dalang Pelo. ALif mengungkapkan kesulitan saat ia membuat konten adalah, pada saat mencari ide cerita. Sebelum ia beranjak dewasa dan menjadi seorang mahasiswa, Alif mengaku ide yang fresh muncul pada waktu masih sekolah.

“Maka dari itu saat lulus SMK aku tidak langsung kuliah, libur dulu setahun. Saat itu fokus membuat animasi Dalang Pelo. Namun setelah berjalan beberapa waktu merasa sulit mencari ide cerita dan berpikir apa yang kurang sebenarnya, dan ternyata kurang keluar, kurang bermain dengan teman-teman. Akhirnya memutuskan untuk kuliah, Kuliah bisa mendapat teman baru dan sebenarnya cerita konten-konten aku berdasarkan dari keseharian yang aku alami bersama teman-teman. Atau dari hal-hal yang tidak sengaja terjadi di kehidupan aku misalnya sedang main atau pergi jalan-jalan,” ujar Alif.

Sebelumnya lanjut Alif cerita Dalang pelo dibuat dengan genre komedi, namun seiring berjalannya waktu cerita Dalang Pelo pdun dibuat menjadi tiga genre, yaitu komedi, percintaan, dan action.

“Saat ini aku mulai mencoba komedi bercampur dengan action, jadi ada adegan bertarung namun tetap ada komedi, agar lebih fresh. Jadi tidak bosan kalau ada genre yang lain,” tuturnya.

Pada Tim Podcast Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Alif juga bercerita, kalau ia sempat ingin berhenti menjadi content creator Dalang Pelo. Namun ia akhirnya bangkit lagi karena ia melihat peran teman-temannya yang sudah membantu membesarkan Dalang Pelo.

“Dalang Pelo sudah memberikan penghasilan yang boleh dibilang bisa membantu orang tua. Jadi kalau misalnya berhenti sepertinya tidak mungkin, bahkan jangan. Akhirnya dengan keadaan seperti itu, mencoba sharing ke teman-teman sesama content creator. Akhirnya mereka memberikan arahan kalau Dalang Pelo harus terus dikembangkan dari segi cerita, kemudian kontennya diperbanyak, jadi tidak hanya sekedar animasi saja bisa juga dibuat lebih banyak lagi, komik di Instagram bisa diubah jadi komik cetak. Selain itu Instagram Dalang pelo pun sudah memiliki 3,4 Juta followers, dan 3 juta subscribers di channel Youtube,” tutupnya mengakhiri.

Alif adalah satu dari sekian banyak remaja berprestasi Indonesia, dari sosok Alif kita semua dapat belajar bagaimana meningkatkan potensi diri sejak bangku sekolah dan memanfaatkan era teknologi hingga menghasilkan prestasi di bidang animasi.

Sobat Belajar, kisah Alif dan perjalanan kesuksesan Dalang Pelo bisa Sobat saksikan dalam video podcast Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen di laman youtube berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=XP89N7Vc9-M

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, diantaranya adalah merumuskan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.