Siapkan SDM Berdaya Saing Global, SMA Global Mandiri Jakarta Implementasikan Kewirausahaan

Mar 10, 2022

Berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) Databook 2019, posisi produktivitas per-pekerja Indonesia berada pada peringkat ke-5 dari 10 negara ASEAN yang tergabung dalam APO. Itu artinya produktivitas tenaga kerja Indonesia belum menjadi yang terbaik di ASEAN.

Era semakin berubah kemajuan teknologi digital semakin berkembang sangat cepat, ini menandakan Indonesia harus berbenah untuk menyiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing.

Untuk itu, lembaga pendidikan, termasuk Sekolah Menengah Atas Global Mandiri Jakarta memiliki tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), dengan menyiapkan lulusan terbaik sehingga dapat bersaing secara global.

Dalam podcast yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen pada Selasa, 08 Maret 2022. Fosawato Zalukhu, S.TH., M. Si., Kepala SMA Global Mandiri Jakarta mengungkapkan, untuk menyiapkan lulusan yang unggul dan berdaya saing Global, maka SMA Global Mandiri Jakarta mengeluarkan kurikulum yang memuat mata pelajaran kewirausahaan.

“Mata pelajaran tentang kewirausahaan ini diberikan selama 2 jam dalam satu minggu dan sudah diajarkan kepada kelas 10, 11 dan 12. Selain itu kami juga mengintegrasikan kewirausahaan dengan mata pelajaran lainnya seperti matematika, ekonomi, akuntansi, bahasa Indonesia dan juga mata pelajaran seni. Dari situ kami terus mengembangkan tema-tema penting terkait kewirausahaan,” paparnya menjelaskan.

Untuk membangun program ini Fosawato menyampaikan, SMA Global Mandiri Jakarta membuat program kegiatan tahunan, kemudian dibagi dalam per-3 bulan. Di dalam per-3 bulan ini pertama memiliki sebuah project kewirausahaan di setiap akhir term.

Lalu kemudian yang kedua SMA Global Mandiri Jakarta juga memiliki konsep nilai-nilai yang harus ditanamkan dan dicapai dalam kegiatan tersebut bertujuan supaya siswa memiliki inovasi.

Ketiga, adalah bagaimana peserta didik bisa menciptakan sikap risk taking, mampu menghadapi masalah, belajar tentang problem solving lalu belajar bagaimana bisa memotivasi diri.

“Dan yang terakhir adalah bagaimana setiap siswa belajar untuk proaktif. Nah konsep ini sudah kami bentuk dan kami tanamkan secara integrasi kepada beberapa mata pelajaran. Media yang diperlukan adalah harus ada kegiatan sehingga akan bisa mengukur dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut,” kata Fasawato.

Fosawato juga menyampaikan, kalau setiap penghujung term terdapat suatu project, maka di setiap mata pelajaran memiliki worksheet atau lembar penilaian kerja. Itu turunan dari kompetensi yang mereka capai di setiap mata pelajaran. Misalkan, membuat business day project , maka peserta didik akan diajarkan bagaimana menghitung, bisa dalam mapel akuntansi atau matematika.

“Kita memang tidak menerapkan seperti yang di SMK, namun minimal yang sederhana seperti membuat pembukuan, mengelola keuangan, membuat perencanaan, laporan pertanggungjawaban yang sederhana. Anak-anak juga diajarkan menganalisis secara sederhana mengenai kebutuhan pasar saat ini,” terangnya.

Bentuk nyata dalam implementasi kurikulum kewirausahaan lanjut Fosawato, yaitu dengan project yang harus dilakukan oleh peserta didik. Mereka tidak cukup hanya dengan idealisme atau dengan konsep lima hal seperti harus inovatif, dan sebagainya. Alat ukurnya secara teori ada dalam bentuk worksheet atau lembar kerja, tetapi juga harus diimbangi dengan alat ukur secara praktik.

“Karena ini adalah unjuk kerja maka bisnis day kami ini dilakukan secara terencana mulai dari bulan Juli awal tahun ajaran baru, kemudian sampai dengan bulan Februari. Kemudian pada tanggal 25, 26, 27 ini puncak dari bisnis,” imbuh Fasawato.

Proses dari project bisnis yang dilakukan 3 bulan pertama adalah belajar pemahaman mengenai kewirausahaan. Kemudian 3 bulan kedua adalah belajar tentang persiapan baik anggaran atau yang lainnya, lalu di Januari mereka sudah mulai mempresentasikan kepada guru dan semua kelompok mengenai ide bisnis, target pasarnya, dan mereka akan merancang proses tersebut.

Kemudian pada minggu berikutnya mereka melakukan sosialisasi atau promosi-promosi yang didukung oleh mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Untuk taglinenya dibuat semenarik mungkin dengan bahasa Inggris. Kalimat-kalimatnya disusun oleh guru bahasa Indonesia.

“Posternya mereka desain dengan guru seni lalu diunggah ke berbagai multi platform media sosial. Selain itu untuk promosi mereka juga mulai mengatur strategi dengan memberikan tugas membuat market. Sebelum pandemi pembentukan marketnya dilakukan di aula sekolah yang di setting seperti mall. Jadi ada yang menjual peralatan makanan, permainan untuk anak TK, makanan dan masih banyak lagi,” katanya.

Setelah adanya pandemi motivasi dan semangat peserta didik SMA Global Mandiri Jakarta dalam menjalankan project kewirausahaan tidak padam. Mereka melakukan penjualan melalui digital.

“Saya pernah coba membeli pulsa dari mereka dan mereka memiliki kelompok tersendiri. Lalu ada kelompok yang menjual makanan dan menjual peralatan sekolah melalui media online,” imbuhnya.

Fosawato mengatakan project kewirausahaan ini juga kerap kali diintegrasikan dengan project based learning yang diadakan setiap tiga bulan dengan tema yang sudah ditentukan. Misalnya tentang alam, maka semua kegiatan project kewirausahaan berkaitan dengan alam.

“Mereka nanti akan berjualan tanaman hias, pupuk atau pestisida. Kemudian untuk tema teknologi maka project kewirausahaan pun terkait tentang teknologi baik itu produknya maupun cara menjualnya,” tandasnya.

Dengan mengintegrasikan kewirausahaan dengan mata pelajaran maupun diintegrasikan dengan project based learning, akan membentuk pola pikir anak-anak terhadap dunia usaha, melatih skill atau keterampilan berjualan. Dan yang terpenting adalah terbentuknya sikap gigih, karena pada umumnya kalau berjualan harus memikirkan mengenai untung dan rugi.

“Inilah yang kita berikan kepada mereka bagaimana menghadapi kenyataan yang akan mereka hadapi setelah lulus pendidikan, supaya mereka menjadi anak yang survive, terlatih dan mereka berani menghadapi resiko,” pungkasnya.

Simak podcast Kepala Sekolah Global Mandiri Jakarta yang mengupas tuntas terkait implementasi kewirausahaan di tingkat sekolah menengah, dengan klik link berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=OJJhBHQ43CE&t=3s

Share:
No Comments
Berikan komentar
Unduh FileSE Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021
UNDUH SEKARANG
logo

DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 menjelaskan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, diantaranya adalah merumuskan kebijakan peserta didik, sarana prasarana, dan tata kelola di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
KONTAK KAMI
KANTOR PUSATKompleks Kemdikbud Gedung E Lantai 5 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
021-5725610
021-5725610
pauddikdasmen@kemdikbud.go.id
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Copyright © 2020 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi All rights reserved.