[caption id="attachment_9063" align="aligncenter" width="300"] Pantjawidi Djuharnoko[/caption]
Depok (Dikdasmen): Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menggulirkan program GEMA MAPAN atau Gerakan Penyelamatan Masa Depan Anak. Program ini melibatkan unsur SKPD Pendidikan, Agama, dan perwakilan Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jawa Barat. Melalui GEMA MAPAN, 27 Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah di Kabupaten/Kota se-Jawa Barat diundang dalam sebuah kegiatan bersama mengenai orientasi UKS.
“Melalui kegiatan ini banyak sekali sekolah yang tadinya tidak ada keinginan menciptakan sekolah sehat menjadi ingin,” ucap Pantjawidi Djuharnoko, Kasubag Kesehatan Masyarakat
Biro Pelayanan Sosial Dasar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam sesi bagi pengalaman pada Rapat Kerja Nasional UKS di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, Kamis malam, 17 September 2015.
Menurut Pantjawidi, paradigma masyarakat mengenai UKS harus diubah. Selama ini pelaksanaan UKS dipahami sebagai upaya untuk menjadi juara lomba. Akhirnya kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan sekolah diabaikan.
Maka harus ada kesepahaman dan kesepakatan terlebih dahulu di antara pemangku kepentingan ketika hendak menjadikan anak sebagai agen perubahan (agent of change). “Kita harus paham dan sepakat bahwa status kesehatan anak-anak kita ditentukan oleh perilaku dan lingkungan,” tegas Pantjawidi.
Promosi kesehatan harus terus dilakukan dan digencarkan di sekolah. Promosi tidak cukup jika tidak dibarengi dengan keterampilan dan pembiasaan. “Dengan adanya pembiasaan akan terjadi perubahan perilaku sehingga derajat kesehatannya meningkat,” ujar Pantjawidi.* (Billy Antoro)